Saturday, March 7, 2015

BIG IDEA (tentang Sinetron Indonesia)

Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita video melalui proses elektronik lalu di tayangan melalui stasiun televisi.Sinema elektronik atau lebih populer dalam akronim sinetron adalah istilah untuk serial drama sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang diwarnai konflik berkepanjangan.

Nah kalau menurut wikipedia : Sinetron (singkatan dari sinema elektronik) adalah istilah untuk program drama bersambung produksi Indonesia yang disiarkan oleh stasiun televisi di Indonesia.

Dalam bahasa Inggris, sinetron disebut soap opera (opera sabun), sedangkan dalam  bahasa  Spanyol  disebut telenovela. Menurut hasil wawancara dengan Teguh Karya yang merupakan salah satu sutradara terkenal Indonesia, istilah yang digunakan secara luas di Indonesia ini pertama kali dicetuskan oleh Soemardjono, salah satu pendiri dan mantan pengajar Institut Kesenian Jakarta.
Bicara soal sinetron Indonesia memang tidak terlepas dari berbagai rasa tidak puas, kekecewaan serta kritikan yang pedas.

Berikut pandangan beberapa orang yang saya dapatkan dari internet :

1. Bicara soal sinetron Indonesia memang tidak terlepas dari suatu perselisihan. Perselisihan yang sering terjadi yaitu antara tokoh yang kaya raya dengan tokoh yang amat miskin (udah miskin amat lagi). Pernahkah anda merasa bahwa sinetron di Indonesia LEBAY, sering kali sinetron tersebut kebanyakan bertemakan suatu adegan yang sangat mustahil terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Belum lagi ditambah lokasi adegan yang terlalu dibuat-buat atau direkayasa dan tidak masuk akal.

2. Jalan cerita Yang Tidak Jelas saya mengambil beberapa judul sinetron yang menurut saya jalan ceritanya sudah lari dari judul. siapa yang tidak kenal judul “Tukang Bubur Naik Haji”. Dari judulnya, sinetron ini memberikan edukasi kepada penontonnya. tapi lihat dan perhatikan setelah Mat Solar tidak lagi menjadi pemeran Tukang Bubur, sinetron ini sudah menjadi kehilangan makna dari judulnya. artinya siapa lagi yang menjadi tukang bubur, dan setelah Mat Solar menjadi Haji seharusnya sinetron ini sudah selesai penayanagannya. Tapi karena masih menjadi rating yang tinggi, maka sinetron ini diperpanjang terserah sudah lari judul atau bukan. judul berikutnya adalah Emak Ijah Pengen Ke Mekah.. Hampir sama dengan Tukang Judul Tukang Bubur naik Haji. Tapi kenapa tidak dikedepankan Emak Ijahnya yang menjadi tokoh utama.Kenapa dikedepankan Trio Ubur2, Sony Wakwaw atau yang lain.

3. Sinetron Kita Tamat Ketika sudah mulai berkurang Penontonnya Coba Perhatikan sinetron kita, ada tidak sinetron yang memiliki episode yang pendek. saya rasa tidak ada. sinetron kita dipengaruhi oleh penonton. ketika penonton masih belum bosan untuk menontonnya, maka sinetron tersebut akan dibuat sampai ratusan episode. kalau perlu pun dibuat sampai seribu episode (Seperti Cinta Fitri). Sutradara dipaksa harus memperpanjang episode ketika penonton “betah” berada didepan televisi. Belajarlah dari Drama Korea, yang menampilkan kualitas yang bagus dan jalan cerita yang jelas. Drama Korea tidak pernah sampai ratusan episode.

4. Latah Membuat Judul “Ganteng-Ganteng Serigala” judul yang menurut saya itu aneh. meskipun sinetron hanya tayangan fiksi belaka, tetapi setidaknya sinetron bukan lah novel Raditia Dika. Ketika Ganteng-Ganteng Serigala menjadi tontonan yang banyak ditonton, maka stasiun tv lain pun membuat judul yang serup (7 Manusia Harimau)

5. Sinetron Indonesia adalah Jalan ceritanya yang terkesan selalu itu-itu saja. Perebutan warisan, kisah cinta si kaya dan si Miskin, dan yang paling sering adalah Kisah tertukar atau hilangnya anak yang pada akhirnya akan bertemu lagi dengan orang tuanya.

6. Kalo adegannya masih sekolah hampir dipastikan ceritanya tentang rebutan pacar dan biasanya yang rebutan yang cewek dan tokoh yang disenangi si cowok anaknya miskin atau pas-pasan dan baru masuk atau pindahan dari sekolah lain (tapi anehnya bisa masuk sekolah elite) terus ada yang sudah merasa memiliki si cowok yaitu cewek yang kaya dan punya geng (biasanya anak kepala yayasan).

7. Dimulai dengan bangkrut karena ditipu, terus dilanjutkan dengan jatuh sakit, mau berobat nggak punya duit (mantan direktur kok sebegitu amat nggak punya duit, Koruptor aja yang masuk penjara aja duitnya masih banyak). Cari kerja susah biasanya jadi kuli pasar (emangnya nggak punya teman, saudara atau mungkin dia lahirnya nggak sama orang kali)

8. Penyakit yang sering adalah kanker otak, TBC (biasanya kalau batuk batuk terus di tisunya ada darah) dan yang penyakit paling baru dan lagi ngetren disinetron yaitu : akibat jatuh atau dengar berita jadi kaget atau kecelakaan terus jadi STROOK + LUMPUH nggak bisa ngomong dan nulis yang menyebabkan jalan cerita nggak jadi selesai.
9. Enggak ada cerita tentang orang miskin ketemu orang miskin, selalu aja orang miskin ketemu orang kaya terus orang kaya jatuh cinta sama orang miskin, setelah itu orang kaya jatuh miskin dan tidak lama kemudian baru ketahuan kalau orang yang miskin ternyata keluarga nya dulu kaya
10. Kebanyakan kalo ceritanya mau selesai, selalu ada saja halangan. Entah jadi lumpuh dan nggak bisa ngomong, tertabrak mobil terus koma, habis tertabrak mobil mau sembuh kemudian jatuh dari tangga atau kebetulan disandera oleh penculik atau naik bis ketiduran terus nyampai dimana nggak tahu dan nggak punya ongkos pulang.
Nah sebenarnya banyak lagi komentar yang menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap sinetron Indonesia, lantas kenapa setelah demikian banyak komentar pedas tapi masih juga membuat jenis sinetron yang sama?
Sebagai penonton setia televisi Indonesia (sebenarnya terpaksa ikutan nonton karena istri saya suka sih) dan sekaligus sebagai seorang pelatih peran di Sanggar Seni Teater sejak 1991  sehingga sedikit banyaknya saya bisa menilai akting pesinetron dengan objektif, maka saya menyimpulkan bahwa masalah utama kenapa sinetron Indonesia begitu-begitu saja dari masa kemasa karena sutradara sinetron dan penulis naskah sinetron kekurangan Ide atau tepatnya tidak punya imajinasi, kurang wawasan sehingga tidak memiliki BIG IDEA yang cemerlang untuk menghasilkan naskah dan sinetron yang bermutu.
Nah, ada yang memiliki BIG IDEA seperti penulis Laskar Pelangi, maka ini sangat terbatas dan menurut saya inipun kemudian terlalu terburu-buru dengan tulisan lainnya yang ideya tidak jauh dari Laskar Pelangi - menurut saya ini menunjuk bahwa sang penulis juga kehabisan BIG IDEA dan akhirnya terseret arus pokoknya ada dan bisa difilmkan.
Prinsip hanya sekedar ada dan bisa produksi inilah yang membuat sinetron Indonesia menjadi tontonan yang membosankan, betapa tidak akting pemerannya mentah, karakter pemainnya bisa dikatakan tidak ada, serta adegannya vulgar, tidak mendidik.
Katakan saja ada adegan saat anak yang sudah kaya raya, malu akan kedatangan orangtuanya yang miskin dari kampung, disini diperlihatkan bagaimana anak memaki-maki dan membakar hadiah yang dibawa orang tuanya, ini sangat tidak masuk akal, karena bagaimanapun miskin dan sabarnya orang tua bila dimaki dan dihina seperti itu, pasti akan memberi respon yang sama drastisnya, tidak mungkin hanya bersabar seperti di sinetron tersebut.
Namun yang lebih tidak mungkin sikap sang anak sendiri, tidak mungkin ada anak yang secara terbuka mengungkapkan rasa malu dan penghinaan terhadap orang tuanya secara terbuka seperti itu, dan kalaupun ada, hal seperti itu tidak pantas ditayangkan ditelevisi.
Jadi tidak mengherankan bila sinetron Korea lebih diminati oleh masyarakat Indonesia dan ini juga berimbas artis korea lebih diidolakan oleh masyarakat Indonesia.

Kenapa demikian? tentu kita akan bertanya-tanya.

Ternyata sinetron Korea tidak pernah menampilan sifat arogan si kaya yang berlebihan, bila si kaya tidak suka dengan si miskin, maka cukup diperlihatkan dengan kata-kata sindiran halus, sinar mata, bahasa tubuh yang tidak berlebihan namun sudah mampu menyiratkan rasa tidak sukanya.

Anak bila tidak setuju dengan orangtuanya, juga tidak diperlihatkan hilang kesopanan dalam berkata-kata dengan orang tuanya, ia hanya terlihat dari mimik muka yang menentang keputusan orang tuanya, tapi tidak berlebihan.

Jadi dengan kata lain, sinetron Indonesia over akting dalam perannya, berlebihan.

Berikut 10 komentar tentang sinetron Indonesia yang saya kutip dari internet

1. Adegan cewek yang menyiram pacarnya dengan air minum karena kepergok selingkuh dengan wanita lain (adegan ini biasanya berlangsung di Restoran) 
2.  Adegan orang yang menghentikan sebuah pernikahan. Biasanya ketika penghulu bertanya pada para saksi, "Sah para saksi?", tiba tiba ada tokoh lain yang berteriak "Tunggu!" Untuk menggagalkan pernikahan (Basi)
 
3. Adegan sedih saat seorang cewek atau cowok sedang ditimpa kemalangan, trus lari keluar rumah (Biasanya turun hujan sampe basah-basahan, biar dikira melas kali ya?)
 
4. Adegan tokoh utama yang sedang mencari tokoh lainya (pacar, ayah, ibu, atau orang lain yang disayanginya) namun belum ketemu, padahal sudah berada di jarak yang dekat, entah karena si tokoh tidak melihat, atau pandanganya tertutup angkot (biasanya gitu sih)
 
5. Adegan tokoh utama cowok yang dengan mudahnya bisa menang jika berkelahi dengan penjahat walaupun dikeroyok (Padahal di awal cerita tak ada adegan si tokoh utama cowok belajar pencak silat)
 
6. Adegan tokoh yang berteriak kaget "APA......?" saat diberitahu ada anggota keluarganya yang kecelakaan (emangnya ga ada ekspresi lain ya selain "APA...?")
 
7. Adegan kecelakaan yang goblok, udah tahu mau ada mobil atau motor yang nabrak bukanya lari atau menghindar malah cuman berdiam diri nutupin mata sambil berteriak.
 
8. Adegan penjahat yang lagi lari-lari ngejar tokoh utama lalu berhenti sejenak cuma buat teriak "Hoee Jangan Lari loe!" (kalo cuma mau bilang begitu ngapain pake berhenti segala, goblok. Gobloknya lagi, udah tahu dikejar penjahat kok malah disuruh berhenti, ya tentu aja gak mau... Hahahahahah Koplak bener ya!)
 
9. Kalo ada firasat buruk atau terjadi sesuatu yang gawat (biasanya si tokoh utama kecelakaan atau kenapa), maka akan ada tokoh utama yang lain yang menjatuhkan gelas trus gelasnya pecah deh
 
10. Pada awal cerita, si cewek sama si cowok musuhan. tapi akhirnya malah saling jatuh cinta.....Kalo yang ini super basi… 
Nah, yang jadi pertanyaannya kenapa sudah demikian banyak kritik dan komentar tajam tentang sinetron Indonesia, tapi ternyata sinetron Indonesia tetap begitu-begitu juga.

Disini sebagai seorang pelatih peran pada Sanggar Seni Teater sejak tahun 1991, saya berpendapat bahwa penulis naskah kita, sutradara kita tidak memiliki wawasan dan tidak memiliki BIG IDEA yang segar untuk membuat sinetron yang bermutu dan menarik.

Jangan salah, bukan semuanya, penulis Laskar Pelangi, Habibie dan Ainun menunjukkan bahwa mereka memilki BIG IDEA untuk melahirkan karya yang bermutu, namun sangat terbatas, kita mengharapkan lebih banyak lagi penulis naskah dan sutradara seperti itu.

Dan yang penting jangan terjebak dengan NAFSU ingin segera membuat karya lainnya yang akan membawa anda terjebak pada karya-karya sejenis yang akhirnya tidak lebih dari karya sekedar ada - kejar tayang saja.

BIG IDEA baru akan lahir bila anda berani turun kelapangan, berani melangkah jauh ke pelosok, berani melakukan komunikasi dengan wong cilik, terbuka dengan pandangan-pandangan baru, kritis dalam menerima masukan, dan berani berkata TIDAK saat harus berkata TIDAK, berani berkata YA saat berkata YA. artinya anda harus punya prinsip jangan mau dibebani dengan pesan sponsor walaupun itu berarti anda harus kehilangan uang yang biasanya mampu membeli prinsip seseorang yang tidak teguh pada BIG IDEA nya.

Harapan kita - sinetron Indonesia segera memiliki BIG IDEA yang akan mampu menyumbangkan pemikiran, menjadi panutan dan membangun harapan bagi masyarakat Indonesia yang lebih baik, santun dalam bertutur, santun dalam bertindak, santun dalam jiwanya.

Ayo belajar keras dan bekerja keras untuk menelorkan BIG IDEA - membuat sinetron Indonesia - tuan dirumahnya sendiri.



0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com